Minggu, 29 Mei 2016

Apa makna Mengikut Yesus harus Menyangkal diri?



Hal apa yang menjadikan seseorang sebagai pengikut Kristus? Apa yang membedakannya dari orang-orang yang tidak mengikut Kristus? Sering kita berpikiran dan beranggapan bahwa seseorang adalah pengikut Kristus karena orang tersebut aktif di kegiatan-kegiatan “rohani” atau menjadi pengurus di sebuah organisasi “gereja”. Apakah benar demikian?


                      Luk 9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut                                  Aku, ia harus menyangkal dirinya , memikul salibnya setiap hari dan
                             mengikut Aku."

Mengikut Kristus berarti menyangkal diri. Tanpa penyangkalan diri, kita tidak akan pernah bisa mengikut Tuhan.

Menyangkal diri berarti mengatakan “Tidak” kepada diri kita sendiri, dan “Ya” kepada Tuhan. Mengatakan “Tidak” terhadap apa? “Tidak” terhadap pikiran, perasaan dan kehendak kita yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.

Apabila sesorang merugikan dan menyakiti kita, -secara alamiah- mungkin akan menimbulkan perasaan kesal dan marah pada diri kita. Namun, sebagai seorang yang sudah percaya kepada Kristus, kita tahu bahwa kita harus mengampuni dia. Pada saat itulah kita katakan “Tidak” kepada perasaan kita, dan “Ya” kepada kebenaran bahwa kita akan mengampuni dia.

Sepanjang kita hidup di dunia ini, akan ada “peperangan” seperti itu. Kita akan menghadapi situasi demi situasi yang mungkin akan menggoda dan mencobai kita. Kita mungkin akan digoda untuk berbuat curang, korupsi, selingkuh, dendam, bertengkar, berkata kasar dan masih banyak lainnya. Ketika itulah kita mengatakan “Tidak” kepada diri sendiri, dan “Ya” kepada Firman Tuhan.

Setelah membaca tulisan ini, tanyakan kepada diri kita sendiri: “Apakah kita mau dan tetap mau mengikut Kristus?”. Berdoalah kepada Tuhan dengan tulus agar Dia menguatkan kita untuk mengikut Dia. Amin!

sumber : Saat Teduh